Tuesday, 28 November 2017

Makalah Phaeophytha (Alga Cokelat) dan Rhodophyta (Alga Merah)

PHAEOPHYTA
1.Definisi Phaeophyta(Algae coklat)
            Phaeophyta atau alga coklat adalah kelompok autotrof, organisme multisel, milik kelas Phaeophyceae di divisi Chromophyta. Mereka mengandung pigmen xantofil – fucoxanthin, selain klorofil a dan c. Oleh karena itu, anggota Phaeophyta menunjukkan karakteristik warna kehijauan-coklat. Pigmen berwarna coklat sangat penting untuk adaptasi Phaeophyta di laut dalam dan samudera. Phaeophyta biasanya disesuaikan dengan lingkungan laut, hanya beberapa Phaeophyta yang merupakan spesies air tawar. Bahkan, sebagian besar Phaeophyta yang dominan di zona beriklim belahan bumi utara, sedangkan beberapa spesies ditemukan di perairan tropis yang hangat. Sampai sekarang, sekitar 1500-2000 spesies alga coklat diidentifikasi di seluruh dunia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWULzbUzJFxnetd4T1NE7CSnJ5YqPWysdVxlAtaGpTF23s7lzy-Ozw5epwTh5J-fEbqH11j71SacSr3YzD_ah3LwcPI6LaHfoF_dJtYa_smcnxrm9biFdZsUlVoVvicZiSXNOS-_LZJZ0/s1600/sptlt037.jpghttp://www.amazine.co/wp-content/uploads/2012/09/ganggang-coklat.jpg
2.Klasifikasi Phaeophyta
            Domain           : Eukaryota (Kehadiran organel sel terikat membran)
Kingdom         :Protista
Filum               : Heterokontophyta – Alga dengan klorofil a dan c.
Kelas               : Phaeophyceae – Brown ganggang memiliki pigmen fucoxanthin.
Ordo                 : Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales
Keluarga          : Fucaceae
Genus               : Fucus
Spesies            : Distichus, Serratus, Spiralis, Vesiculosus
3.Struktur Tubuh Phaeophyta
https://classconnection.s3.amazonaws.com/111115/flashcards/794027/png/_wsb_800x600_fv.png
4.Reproduksi Phaeophya(Alga Coklat)
       Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi,sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami.Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus.Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami. Proses oogami adalah sebagai berikut.
Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9QEu_dFkrFR84b-LpMFnH7Sc5suDLZ6UIylX-_nX1nV9ajZ_ByUkWLp9dnTW8egRkIV65QfsCLxpKamKCwSWma2u9W_rMGjIs3DBweGXdPA6SWnywYIiIIQ9dWxMFRXfD9F0mkarmdCvY/s1600/Daur+hidup+Fucus+sp.,%2Bsalah%2Bsatu%2Bcontoh%2Bdari%2Balga%2Bcokelat.png
            Dari gambar tampak terlihat bahwa salah satu contoh daur hidup Fucus sp alga cokelat seperti alga lainnya, yaitu perkembangbiakannya dilakukan secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dengan cara fragmentasi, secara seksual dengan pembentukan alat kelamin, yaitu dengan konseptakel jantan yang terdapat anteridium yang menghasilkan spermatozoid, sedangkan konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi pembuahan, maka akan menghasilkan zigot dan tumbuh menjadi individu baru
5.Contoh Phaeophyta
            http://2.bp.blogspot.com/-Go2Cb1WpPjA/UrmFecIeEsI/AAAAAAAAEbc/0uqhYHOTn1c/s1600/PHAEOPHYTA.jpeg

6.Manfaat Phaeophyta
Phaeophyta Dieksploitasi secara komersial termasuk, Laminarales dan Fucales. Sebelumnya, rumput laut laut Phaeophyta digunakan untuk ekstraksi yodium dan kalium. Dalam waktu belakangan, Phaeophyta secara luas dimanfaatkan untuk ekstraksi asam alginat. Ini asam alginat digunakan untuk menurunkan alginat, gel koloid utama yang digunakan sebagai stabilizer, emulsifier atau pengikat dalam banyak aplikasi industri.
Secara komersial, alginat digunakan dalam pencetakan kain, kue, pasta gigi, sabun, es krim, pengawetan daging, dll Penggunaan lain Phaeophyta adalah dalam pembuatan semprotan pertanian atau perkebunan. Selain itu, Phaeophyta digunakan sebagai sumber makanan. Para ganggang coklat, laminaria dibudidayakan di kolam alga buatan manusia (menggunakan tali) untuk produksi suplemen makanan dan alginat. Panen Phaeophyta kemudian diproses untuk menyiapkan makanan rumput laut. Ini makanan rumput laut tinggi protein yang diekspor ke berbagai negara, terutama untuk memecahkan masalah gizi buruk.



RHODOPHYTA
1.Pengertian Rhodophyta(Algae Merah)
Istilah Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang berarti ‘merah’. Jadi, Rhodophyta berarti ganggang merah (red algae). Berbeda dengan Filum lainnya, Filum ini tidak mempunyai tahapan flagella dalam siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pigmen fotosintetik berupa fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (pigmen merah) dan fikosianin (pigmen biru). Fikoeritrin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga menyebabkan warna talus ganggang ini menjadi merah. Meskipun demikian, tidak semua ganggang ini berwarna merah. Di laut dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu hampir hitam. Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedangkan pada air yang sangat dangkal, berwarna agak kehijauan. Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler. Bentuk talusnya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuhnya ditutupi kalsium karbonat (CaCO3). Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir. Adapun
cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung floridean.

http://farm3.staticflickr.com/2187/2497692166_b421f148f8.jpg

2.Ciri Ciri Rhodophyta

            Divisi Rhodophyta memiliki ciri-ciri antara lain selnya mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela. Memiliki sejumlah pigmen klorofil yang terdiri dari klorofil a dan d. Memiliki Fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. terdapat karoten yaitu pigmen-pigmen yang terdapat dalam kloroplas. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar kloroplas. Memiliki talus.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi pada perkembangbiakan pada divisi Rhodophyta umunya sama dengan jenis divisi lainnya dari alga.

3.Reproduksi Rhodophyta

            Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. pada tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Pada tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

4.Contoh Rhodophyta

            http://images.tutorvista.com/content/kingdoms-living-world/reg-algae-multicellular-memebers.jpeg
5.Manfaat Rhodophyta

            Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus PorphyraChondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain sepertiGracilaria lichenoidesEuchema spinosumGelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup. Beberapa alga merah bermanfaat sebagai penyokong penting bagi batu karang tropis. Alga merah juga dapat menghasilkan carrageenan, suatu zat aditif yang dapat ditambahkan pada puding dan es krim. Selain itu, alga merah yang dikeringkan banyak digunakan dalam beberapa hidangan masakan Jepang.



           










KESIMPULAN
PHAEOPHYTA
http://www.amazine.co/wp-content/uploads/2012/09/ganggang-coklat.jpg

Struktur Tubuh Phaeophyta
https://classconnection.s3.amazonaws.com/111115/flashcards/794027/png/_wsb_800x600_fv.png

Contoh Phaeophyta
http://2.bp.blogspot.com/-Go2Cb1WpPjA/UrmFecIeEsI/AAAAAAAAEbc/0uqhYHOTn1c/s1600/PHAEOPHYTA.jpeg
Reproduksi Phaeophytahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9QEu_dFkrFR84b-LpMFnH7Sc5suDLZ6UIylX-_nX1nV9ajZ_ByUkWLp9dnTW8egRkIV65QfsCLxpKamKCwSWma2u9W_rMGjIs3DBweGXdPA6SWnywYIiIIQ9dWxMFRXfD9F0mkarmdCvY/s1600/Daur+hidup+Fucus+sp.,%2Bsalah%2Bsatu%2Bcontoh%2Bdari%2Balga%2Bcokelat.png

RHODOPHYTA
http://farm3.staticflickr.com/2187/2497692166_b421f148f8.jpg


Macam macam Rhodophyta
http://images.tutorvista.com/content/kingdoms-living-world/reg-algae-multicellular-memebers.jpeg                            

Saturday, 29 July 2017

Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) Sederhana Mengenai Kegiatan Imtaq Sebagai Upaya Penanggulangan Perilaku Menyimpang Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur

MAKALAH
KEGIATAN IMTAQ SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 KUNDUR
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

OLEH
XI IPA 1
KELOMPOK II
1.    Istanada Nurika Hassannah
NIS  8062
2.    Jourdan Stanley
NIS  8070
3.    Lintang Fitriani Pamungkas
NIS  8089
4.    Qori Setyawan
NIS  8139
5.    Siti Anisah
NIS  8184
6.    Subur
NIS  8196
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KUNDUR
KABUPATEN KARIMUN
2017

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kegiatan Imtaq Sebagai Upaya Penanggulangan Perilaku Menyimpang pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang telah ditugaskan kepada penulis. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, untuk itu penulis sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak.
Makalah ini telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia yaitu  Ibu Zaibah, S.Pd dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan serta saran sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini.

                                                                                                            Tanjungbatu, 2 Maret 2017                                                                                                                    Penulis,





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................  ii
DAFTAR ISI .................................................................................................  iii
BAB I    PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang Masalah ..........................................................  1
1.2          Rumusan Masalah ....................................................................  2
1.3          Tujuan ......................................................................................  2
1.4          Manfaat Penelitian ...................................................................  2
BAB II   LANDASAN TEORI
   2.1     Ihwal Siswa ............................................................................  3
   2.2     Ihwal Perilaku Menyimpang ...................................................  3
   2.3     Ihwal Imtaq ............................................................................  4
BAB III METODE PENELITIAN            
   3.1     Subjek dan Objek Penelitian ..................................................  5
   3.2     Tempat dan Waktu Penelitian ................................................  5
   3.3     Cara Pengambilan Data ..........................................................  5
   3.4     Cara Menganalisis Data ..........................................................  5
BAB IV HASIL PENELITIAN
          4.1    Perilaku Menyimpang yang Terjadi pada Siswa Kelas XI IPA   1 SMAN 1 Kundur  dan Efek yang Ditimbulkannya ............................................................  6
          4.2..... Penanggulangan Perilaku Menyimpang pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur dengan Kegiatan Imtaq .........................................................  7     
BAB V   PENUTUP
               5.1      Kesimpulan............................................................................. 8
               5.2      Saran....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
 Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orangtuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah. Tujuan mereka adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman ilmu yang telah mereka dapat di dunia pendidikan. Tetapi banyak dari siswa SMAN 1 Kundur khususnya kelas XI IPA 1 sering melakukan perilaku yang menyimpang.
Salah satu contoh dari perilaku menyimpang yang dilakukan siswa kelas  XI IPA 1 adalah mencontek. Mereka hanya ingin melakukan sesuatu dengan instan sehingga melupakan proses kerjanya. Jika hal sepele seperti ini tetap terjadi, tidak menutup kemungkinan moral dari generasi penerus bangsa akan rusak. Hal ini bisa saja disebakan oleh pengaruh lingkungan dan teman yang memiliki dampak yang buruk.
Bukan hanya itu saja, kurangnya iman dan taqwa dapat menjadi penyebab dari perilaku menyimpang siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur. Banyak dari mereka yang tidak percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri dan takut gagal sehingga mereka melakukan perilaku menyimpang tersebut. Tentu saja kita sebagai generasi penerus bangsa harus menghentikan hal ini.
Oleh karena itu, penanggulangan perlu kita lakukan secara khusus. Hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur salah satunya adalah meningkatkan pendidikan agama. Melaksanakan kegiatan imtaq dan mengikutinya merupakan kegiatan yang cocok dan sangat berguna bagi mereka.





1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1    Bagaimana kegiatan imtaq dapat dijadikan sebagai upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur ?
1.2.2    Apakah kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur?
           
1.3     Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang dapat kita capai sebagai berikut :
1.3.1    Mendeskripsikan bagaimana kegiatan imtaq  dapat dijadikan upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur.
1.3.2    Mendeskripsikan apakah imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur.

1.4     Manfaat Penelitian
Pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai betapa pentingnya upaya penanggulangan perilaku menyimpang.  Adapun  manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1         Dapat mengatasi terjadinya perilaku menyimpang.
1.4.2        Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanggulangan perilaku menyimpang.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Ihwal  Siswa
Menurut Wikipedia ensiklopedia bebas, siswa adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
 Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005), pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dari manapun, siapapun, dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan.
Dari pendapat tersebut bisa dijelaskan bahwa siswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan dunia pendidikan yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual untuk menjadi generasi penerus bangsa.

2.2     Ihwal Perilaku Menyimpang
                                    Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
Selain tokoh di atas, Hendropuspito (1989) dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Sistematik, mengemukakan bahwa orang atau


kelompok yang melakukan perilaku menyimpang tidak berarti mereka melepaskan diri dari segala pola sosial budaya. Dia hanya melawan pola kelakuan tertentu yang hidup dalam masyarakatnya. Disebut melawan karena dalam lingkungan masyarakat itu dia menggunakan kaidah lain yang diambil dari lingkungan masyarakat lainnya.
                                    Disimpulkan oleh Vina Dwi Laning (2009) bahwa perilaku menyimpang dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok sosial yang tidak sesuai atau melawan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Kaidah yang berlaku di masyarakat tersebut berwujud nilai dan norma yang mengatur perbuatan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

2.3     Ihwal Imtaq
Kegiatan imtaq adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan agama. Imtaq berasal dari dua kata, iman dan taqwa. Menurut Drs. Suparmin (2011) iman secara etimologi berarti kepercayaan yang teguh. Sedangkan menurut terminologi, iman ialah percaya kepada Allah, kepada para malaikat Allah, kitab-kitab Allah, para rasul Allah, hari akhir dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
Taqwa (bahasa Arab: ىتقو taqwā / taqwá ) adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Istilah ini sering ditemukan dalam Al-Quran, Al-Muttaqin (bahasa Arab: لِّلْمُتَّقِينَ Al-Muttaqin) yang merujuk kepada orang-orang yang bertakwa, atau dalam perkataan Ibnu Abbas, orang-orang yang meyakini (Allah) dengan menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan patuh akan segala perintah-Nya.


 






BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur berjumlah 34 orang. Sedangkan objek yang diteliti adalah  bagaimana upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur dengan kegiatan imtaq dan apakah kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur.

3.2  Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkungan SMAN 1 Kundur,  penelitian terhitung dari tanggal 22-25 April 2017.

3.3  Cara Pengambilan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui 3 cara, yaitu observasi, angket dan wawancara.

3.4  Cara Menganalisis Data
Analisis data dilakukan dengan tiga cara. Cara pertama peneliti melakukan observasi terhadap apa saja perilaku menyimpang yang dilakukan  siswa XI IPA 1 SMAN 1 Kundur. Selanjutnya cara kedua melalui angket, responden akan diberikan angket yang berisi pernyataan dan pertanyaan mengenai apakah kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang dan bagaimana caranya. Terakhir cara ketiga, melalui wawancara, narasumber akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan mengenai apakah dengan mengikuti kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1  Perilaku Menyimpang yang Terjadi pada Siswa Kelas XI IPA 1  SMAN 1 Kundur  dan Efek yang Ditimbulkannya
                      Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Berdasarkan hasil observasi yang kami peroleh, banyak perilaku menyimpang yang dilakukan siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur.  Adapun data dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut :

No
Perilaku Menyimpang
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa yang Melakukan
Persentase
1.
Menyontek
34
27
79%
2.
Mencuri
34
6
18%
3.
Menggunakan kata-kata tidak sopan
34
26
76%
4.
Membawa barang-barang yang dilarang
34
20
59%
5.
Melangar tata tertib siswa
34
30
88%
                              
Jika hal tersebut terus dibiarkan dan tidak segera diatasi, hal ini dapat merugikan diri mereka sendiri dan lingkunganya. Hal-hal kecil seperti inilah yang merupakan bibit dari masalah-masalah yang besar. Kehilangan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri merupakan salah satu akibat yang nantinya akan menjadi kebiasaan buruk dan akan mempengaruhi masa depan mereka.


4.2  Penanggulangan Perilaku Menyimpang pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur dengan Kegiatan Imtaq
                               Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur. Hal ini didasarkan pada data yang kami peroleh :

No.
Pernyataan
S
TS
R
J
1.
Apakah kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang
79%
9%
12%
34
2.
Apakah setiap umat beragama harus  mengikuti kegiatan imtaq
68%
6%
26%
34
                       
            Sedangkan dari hasil wawancara yang kami peroleh dapat kami simpulkan bahwa kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang karena dengan mengikuti kegiatan imtaq remaja tersebut dapat mempelajari ilmu-ilmu agama lebih dalam, dan dengan adanya bekal yang diberikan pada masa remaja ini dapat berpengaruh besar terhadap masa depan remaja tersebut.
Bukan hanya itu saja, manfaat yang dapat dirasakan oleh remaja tersebut adalah mereka diberi kesempatan untuk berkonsultasi kepada guru agama tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi saat ini
 Ketika mereka mengikuti kegiatan imtaq dengan sebaik-baiknya mereka akan dapat membedakan hal yang baik dan hal yang buruk. Kegiatan imtaq inilah yang dapat dijadikan sebagai tameng untuk melindungi diri dari hal-hal yang buruk dan dapat dijadikan sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada tuhan serta dengan adanya asas iman dan taqwa mereka akan selalu menaati perintah Tuhan dan selalu menjauhi larangan-Nya.





BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
   Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat. Belakangan ini perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa kelas  XI IPA 1 SMAN1 Kundur semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya iman dan taqwa yang mereka miliki. Jika hal ini terus berlangsung tidak menutup kemungkinan moral dari generasi penerus bangsa akan rusak.
Hal yang dapat mengendalikannya adalah mengikuti kegiatan imtaq. Melalui data hasil penelitian yang kami miliki, terbukti bahwa mengikuti kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang  yang mereka lakukan. Karena kegiatan imtaq dapat dijadikan sebagai tameng untuk melindungi diri dari dari hal-hal yang buruk dan dapat dijadikan sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada tuhan serta dengan adanya asas iman dan taqwa mereka akan selalu menaati perintah Tuhan dan selalu menjauhi larangan-Nya.

5.2  Saran
                               Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
    1.     Sebaiknya siswa diharapkan memiliki bekal sedini mungkin mengenai ilmu agama, karena dengan penanaman nilai-nilai agama sedini mungkin mereka akan memiliki pedoman hidup.
    2.     Hendaknya siswa mengikuti kegiatan imtaq dengan bersunguh-sungguh karena bukan hanya kesuksesan dan keselamatan dunia yang akan mereka dapat tetapi juga dunia akhirat.
    3.     Agar pengaruh dari kegiatan imtaq teroptimalkan, hendaknya orangtua dan guru selalu mendukung kegiatan imtaq.

DAFTAR PUSTAKA
Ali Khan, Prof. Dr. Shafique.  Filsafat Pendidikan Al Ghazali. 2005. Penerbit : Pustaka Setia.
Edukatif, Tim. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : ERLANGGA.
Hendropuspito, D. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta : Kanisius.
Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lawang, Robert M.Z. 1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4-6. Jakarta : Departemen Pendidikan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Suparmin, Drs.  2011. Akidah Akhlak . Jakarta : Rahma Media Pustaka.
Wardani. 2014. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Tanggerang : Universitas Terbuka.


Sumber Lain:












LAMPIRAN
Angket Penelitian Kegiatan Imtaq Sebagai Penanggulangan Perilaku Menyimpang pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kundur
A.  PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1.    Isilah identitas responden terlebih dahulu sebelum melangkah ke pertanyaan dan pernyataan
2.    Bacalah dengan teliti pertanyaan dalam angket/kuesioner di bawah ini sebelum menjawab
3.    Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai keadaan diri anda.
4.    Cara menjawabnya cukup memberi tanda (   √   )  pada salah satu jawaban yang di anggap sesuai. (dalam lembar jawaban yang telah disediakan)
5.    Semua pertanyaan wajib di jawab dan hanya diperkenankan memberi satu jawaban.
B. IDENTITAS RESPONDEN
      NIS                                :
      Kelas                              :
      Jenis Kelamin                :
C. PERNYATAAN
No.
Pernyataan
S
TS
R
1.
Apakah kegiatan imtaq dapat menanggulangi perilaku menyimpang



2.
Apakah setiap umat beragama harus mengikuti kegiatan imtaq



D. PERTANYAAN
1. Menurut anda, bagaimana upaya penanggulangan perilaku menyimpang melalui kegiatan imtaq?
     Jawab :
2.  Menurut anda, apa saja manfaat dari kegiatan imtaq?
     Jawab :                          
Ket :
S       :  Setuju                                                  R         : Ragu-Ragu

TS     :  Tidak Setuju