Tuesday 28 November 2017

Makalah Phaeophytha (Alga Cokelat) dan Rhodophyta (Alga Merah)

PHAEOPHYTA
1.Definisi Phaeophyta(Algae coklat)
            Phaeophyta atau alga coklat adalah kelompok autotrof, organisme multisel, milik kelas Phaeophyceae di divisi Chromophyta. Mereka mengandung pigmen xantofil – fucoxanthin, selain klorofil a dan c. Oleh karena itu, anggota Phaeophyta menunjukkan karakteristik warna kehijauan-coklat. Pigmen berwarna coklat sangat penting untuk adaptasi Phaeophyta di laut dalam dan samudera. Phaeophyta biasanya disesuaikan dengan lingkungan laut, hanya beberapa Phaeophyta yang merupakan spesies air tawar. Bahkan, sebagian besar Phaeophyta yang dominan di zona beriklim belahan bumi utara, sedangkan beberapa spesies ditemukan di perairan tropis yang hangat. Sampai sekarang, sekitar 1500-2000 spesies alga coklat diidentifikasi di seluruh dunia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWULzbUzJFxnetd4T1NE7CSnJ5YqPWysdVxlAtaGpTF23s7lzy-Ozw5epwTh5J-fEbqH11j71SacSr3YzD_ah3LwcPI6LaHfoF_dJtYa_smcnxrm9biFdZsUlVoVvicZiSXNOS-_LZJZ0/s1600/sptlt037.jpghttp://www.amazine.co/wp-content/uploads/2012/09/ganggang-coklat.jpg
2.Klasifikasi Phaeophyta
            Domain           : Eukaryota (Kehadiran organel sel terikat membran)
Kingdom         :Protista
Filum               : Heterokontophyta – Alga dengan klorofil a dan c.
Kelas               : Phaeophyceae – Brown ganggang memiliki pigmen fucoxanthin.
Ordo                 : Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales
Keluarga          : Fucaceae
Genus               : Fucus
Spesies            : Distichus, Serratus, Spiralis, Vesiculosus
3.Struktur Tubuh Phaeophyta
https://classconnection.s3.amazonaws.com/111115/flashcards/794027/png/_wsb_800x600_fv.png
4.Reproduksi Phaeophya(Alga Coklat)
       Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi,sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami.Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus.Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami. Proses oogami adalah sebagai berikut.
Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9QEu_dFkrFR84b-LpMFnH7Sc5suDLZ6UIylX-_nX1nV9ajZ_ByUkWLp9dnTW8egRkIV65QfsCLxpKamKCwSWma2u9W_rMGjIs3DBweGXdPA6SWnywYIiIIQ9dWxMFRXfD9F0mkarmdCvY/s1600/Daur+hidup+Fucus+sp.,%2Bsalah%2Bsatu%2Bcontoh%2Bdari%2Balga%2Bcokelat.png
            Dari gambar tampak terlihat bahwa salah satu contoh daur hidup Fucus sp alga cokelat seperti alga lainnya, yaitu perkembangbiakannya dilakukan secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dengan cara fragmentasi, secara seksual dengan pembentukan alat kelamin, yaitu dengan konseptakel jantan yang terdapat anteridium yang menghasilkan spermatozoid, sedangkan konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi pembuahan, maka akan menghasilkan zigot dan tumbuh menjadi individu baru
5.Contoh Phaeophyta
            http://2.bp.blogspot.com/-Go2Cb1WpPjA/UrmFecIeEsI/AAAAAAAAEbc/0uqhYHOTn1c/s1600/PHAEOPHYTA.jpeg

6.Manfaat Phaeophyta
Phaeophyta Dieksploitasi secara komersial termasuk, Laminarales dan Fucales. Sebelumnya, rumput laut laut Phaeophyta digunakan untuk ekstraksi yodium dan kalium. Dalam waktu belakangan, Phaeophyta secara luas dimanfaatkan untuk ekstraksi asam alginat. Ini asam alginat digunakan untuk menurunkan alginat, gel koloid utama yang digunakan sebagai stabilizer, emulsifier atau pengikat dalam banyak aplikasi industri.
Secara komersial, alginat digunakan dalam pencetakan kain, kue, pasta gigi, sabun, es krim, pengawetan daging, dll Penggunaan lain Phaeophyta adalah dalam pembuatan semprotan pertanian atau perkebunan. Selain itu, Phaeophyta digunakan sebagai sumber makanan. Para ganggang coklat, laminaria dibudidayakan di kolam alga buatan manusia (menggunakan tali) untuk produksi suplemen makanan dan alginat. Panen Phaeophyta kemudian diproses untuk menyiapkan makanan rumput laut. Ini makanan rumput laut tinggi protein yang diekspor ke berbagai negara, terutama untuk memecahkan masalah gizi buruk.



RHODOPHYTA
1.Pengertian Rhodophyta(Algae Merah)
Istilah Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang berarti ‘merah’. Jadi, Rhodophyta berarti ganggang merah (red algae). Berbeda dengan Filum lainnya, Filum ini tidak mempunyai tahapan flagella dalam siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pigmen fotosintetik berupa fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (pigmen merah) dan fikosianin (pigmen biru). Fikoeritrin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga menyebabkan warna talus ganggang ini menjadi merah. Meskipun demikian, tidak semua ganggang ini berwarna merah. Di laut dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu hampir hitam. Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedangkan pada air yang sangat dangkal, berwarna agak kehijauan. Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler. Bentuk talusnya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuhnya ditutupi kalsium karbonat (CaCO3). Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir. Adapun
cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung floridean.

http://farm3.staticflickr.com/2187/2497692166_b421f148f8.jpg

2.Ciri Ciri Rhodophyta

            Divisi Rhodophyta memiliki ciri-ciri antara lain selnya mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela. Memiliki sejumlah pigmen klorofil yang terdiri dari klorofil a dan d. Memiliki Fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. terdapat karoten yaitu pigmen-pigmen yang terdapat dalam kloroplas. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar kloroplas. Memiliki talus.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi pada perkembangbiakan pada divisi Rhodophyta umunya sama dengan jenis divisi lainnya dari alga.

3.Reproduksi Rhodophyta

            Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. pada tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Pada tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

4.Contoh Rhodophyta

            http://images.tutorvista.com/content/kingdoms-living-world/reg-algae-multicellular-memebers.jpeg
5.Manfaat Rhodophyta

            Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus PorphyraChondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain sepertiGracilaria lichenoidesEuchema spinosumGelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup. Beberapa alga merah bermanfaat sebagai penyokong penting bagi batu karang tropis. Alga merah juga dapat menghasilkan carrageenan, suatu zat aditif yang dapat ditambahkan pada puding dan es krim. Selain itu, alga merah yang dikeringkan banyak digunakan dalam beberapa hidangan masakan Jepang.



           










KESIMPULAN
PHAEOPHYTA
http://www.amazine.co/wp-content/uploads/2012/09/ganggang-coklat.jpg

Struktur Tubuh Phaeophyta
https://classconnection.s3.amazonaws.com/111115/flashcards/794027/png/_wsb_800x600_fv.png

Contoh Phaeophyta
http://2.bp.blogspot.com/-Go2Cb1WpPjA/UrmFecIeEsI/AAAAAAAAEbc/0uqhYHOTn1c/s1600/PHAEOPHYTA.jpeg
Reproduksi Phaeophytahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9QEu_dFkrFR84b-LpMFnH7Sc5suDLZ6UIylX-_nX1nV9ajZ_ByUkWLp9dnTW8egRkIV65QfsCLxpKamKCwSWma2u9W_rMGjIs3DBweGXdPA6SWnywYIiIIQ9dWxMFRXfD9F0mkarmdCvY/s1600/Daur+hidup+Fucus+sp.,%2Bsalah%2Bsatu%2Bcontoh%2Bdari%2Balga%2Bcokelat.png

RHODOPHYTA
http://farm3.staticflickr.com/2187/2497692166_b421f148f8.jpg


Macam macam Rhodophyta
http://images.tutorvista.com/content/kingdoms-living-world/reg-algae-multicellular-memebers.jpeg