PERANAN ORGANISASI ASEAN
Dibuat Untuk Memenuhi
Tugas PKn
Guru Bidang Studi : Dra.
Elvidanismar
Oleh
XI IPA 1
Kelompok 1
1.
Istanada Nurika Hassannah
NIS : 8062
2.
Devi
NIS : 7997
3.
Yola Rindiana
NIS : 8228
4.
Tia Marshellina
NIS : 8206
5.
M. Lukma Hakim
NIS : 8110
6.
Chandra Wijaya
NIS : 7985
SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KUNDUR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1.
Sejarah ASEAN
Perhimpunan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau
lebih populer dengan sebutan Association
of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan
ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN berdiri melalui
Deklarasi Bangkok di prakarsai oleh lima negara Asia tenggara antara lain
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Setiap wakil negara
pemkrakarsa ASEAN ikut menandatangin deklarasi bangkok, Indonesia diwakili oleh
Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak,
Singapura oleh S. Rajaratman, dan Thailan oleh Thanat Khoman.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas
4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi,
dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan
8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas
wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh
hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka
ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan
setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brasil, Inggris,
dan Italia.
2.
Latar Belakang Berdirinya
ASEAN
Berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh beberapa persamaan
yang dimiliki oleh negara-negara Asia Tenggara. Persamaan-persamaan tersebut
antara lain:
a.
Persamaan geografis.
b.
Persamaan budaya.
c.
Persamaan nasib, yaitu
pernah dijajah oleh negara asing (kecuali Thailand
d.
Persamaan kepentingan di
berbagai bidang.
3. Prinsip Utama
•
Menghormati
kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
•
Hak
untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi
pihak luar
•
Tidak
mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
•
Penyelesaian
perbedaan atau perdebatan dengan damai
•
Menolak
penggunaan kekuatan yang mematikan
•
Kerja
sama efektif antara anggota
4. Piagam
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
a. Menghormati
kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional
seluruh Negara Anggota ASEAN.
b. berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif
dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional.
c. menolak agresi dan ancaman atau
penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan
hukum internasional.
d. ketergantungan pada penyelesaian damai
sengketa.
e. tidak campur tangan dalam urusan
internal negara anggota ASEAN.
f.
menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga
eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan
paksaan.
g.
konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius
memengaruhi kepentingan bersama ASEAN.
h.
kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang
baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.
i.
menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak
asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial.
j.
menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional,
termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota
ASEAN.
k.
tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk
penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN
Negara atau aktor non-negara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah
atau stabilitas politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara Anggota.
l.
menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari
masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat
persatuan dalam keanekaragaman.
m.
sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial
dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif
dan tidak diskriminatif, dan
n.
kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral
dan aturan berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi
dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi
ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.
5.
5 Pendiri ASEAN
yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui
Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan
Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura),
dan Thanat Khoman (Thailand).
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara
pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada
tanggal 7 Januari 1984 (tepat
seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian,
ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang
menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995.
Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul
masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana
untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana
tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja.
Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota
ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.
Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung
dalam wadah ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang
tak lain dan tak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan
untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara,
meskipun keanggotaannya belum dipenuhi. Kerja sama ini tidak hanya mencakup
bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan
informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama transnasional lainnya.
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang
strategis, sejak beberapa tahun belakangan ini, ASEAN telah mencoba menjajaki
perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini
adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan ASEAN:
• Bangladesh
• Papua Nugini
• Republik China
(Taiwan)
• Timor Leste
6.
Tujuan dibentuknya ASEAN ASEAN yang merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara
mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai anggotanya. Tujuan ASEAN tersebut
tertuang dalam deklarasi Bangkok yang dideklarasikan pada tanggal 8 Agustus
1967.
·
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
·
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
·
Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk
kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi
·
Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah
organisasi regional dan internasional yang ada
·
Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan,
latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
7.
Kerjasama ASEAN
ASEAN
sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi.
ASEAN muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di
tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada
tangga 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy
Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan
Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN. Ada beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan
kerja sama dengan tiga negara patner, di antaranya:
a.
Jepang
Peran
Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di
sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan
militer karena masih ada rival yang kuat yaitu RRT. Jepang masih menganggap
bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kepentingan
Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di
Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elit
pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap
perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa
ekonomi dunia.
Jepang
merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional.
Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa
yang besar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di
kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen
yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap
lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat .
Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan
militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada
negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di
kawasan.
b.
RRT
Beijing,
pusat ekonomi RRT yang sedang tumbuh pesat. Kontur dimensi multipolar yang kian
kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika
geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer
RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman.
International Role RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan
teknologi dari Barat dan Jepang.
RRT
tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan strategic influence mereka
di kawasan ASEAN baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai
tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga
keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan
industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah pedesaan
ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut
diapresiasi. Kepentingan
utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang
cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat
penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang
berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya
adalah serangan RRT ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam.
Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan
kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan
oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of
Civilization.
c.
Korea Selatan
Korea
Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi
negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun, dan sekarang menjadi patner
ASEAN. Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak
pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali
lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar. Angka tersebut
bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015. Dan
berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan
pertukaran budaya dan sebagainya.
8.
Kerjasama ASEAN dengan India
Kota Mumbai, kota terbesar di India dan merupakan lambang
India sebagai raksasa ekonomi baru India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada
KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah
sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India
di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India
menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan
investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,
teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India
tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace,
Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di
Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan
perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama
antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju
kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan
dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara
ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN (India), di mana
pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.
9.
Peranan ASEAN
a.
ASEAN Regional Forum(ARF) Forum ini di
maksudkan untuk meningkatkan kerjasama politik dan keamanan di Asia Pasifik.
b.
ASEAN mempelopori Perjanjian Persahabatan dan
kerja sama di Asia Tenggara (TAC) TAC merupakan Code of condukt yang mengatur
tata hubungan antar negara di kawasan Asia Pasifik.
c.
Peranan ASEAN dalam masalah di Asia Timur.
Mengenai masalah-masalah yang di alami Asia Timur, ASEAN tidak mengambil andil
besar karena tuduhan melakukan urusan regional mereka.
No comments:
Post a Comment