SENI BUDAYA
PERKEMBANGAN SENI TARI
TRADISIONAL MELAYU
Guru Bidang Studi : Tuah Wahyu Fitrah, S.T., S.Pd
Disusun Oleh
KELOMPOK V
KELAS X PIA 3
1. INDIANA NAMAUL HUSNAH ( NIS : 8567 )
2. DANDI ( NIS : 8525 )
3.
MARCITA WULAN TRI CAHYANI
( NIS : 8535 )
4.
PERA TIYA SARTIKA ( NIS :
8635 )
5.
SONIYA WATI ( NIS : 8679
)
KABUTAPEN
KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah
SWT atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul ”Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu” dengan sebaik baiknya. Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih terutama kepada guru bidang studi Seni, yaitu Bapak
Tuah Wahyu Fitrah, S.Pd dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas seni yang telah diberikan oleh Bapak Tuah Wahyu Fitrah, S.Pd. Selain itu
makalah ini juga di buat sebagai suatu kajian terhadap pengetahuan mengenai
perkembangan seni tari. Dengan memaparkan materi antara lain : Perkembangan Seni Tari
Tradisional Melayu
Kami menyadari penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami meminta maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan
serta saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam
penyusunan makalah ini
Tanjungbatu,
20 Januari 2018
Penyusun,
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3
Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Seni Tari Tradisional
Melayu..........................................
2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 7
3.2 Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pengertian seni tari yaitu gerak badan secara berirama
yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat keperluan pergaulan, mengungkap
perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud musik pengiring
tari mengatur gerakan penari serta menguatkan maksud yang mau di
sampaikan. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan
waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi
berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap
kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya
menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan
tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan
atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang
atau pendek, gerak yang besar atau kecil. Maka
dari itu ada baiknya bagi kita untuk
mengetahui bagaimana perkembangan seni tari tradisional Melayu.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1
Bagaimanakah Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu?
1.3
Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas,
tujuan yang dapat kita capai adalah sebagai berikut :
1.3.1
Menjelaskan bagaimana Perkembangan Seni Tari Tradisional
Melayu
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan
Seni Tari Tradisional Melayu
Tari tradisional
merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun,
serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum
bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan indonesia sudah
mengembangkan seni tarinya tersendiri. Tari tradisional indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman bangsa indonesia. Beberapa tradisi seni tari
seperti ; tarian bali, tarian jawa, tarian sunda, tarian minangkabau, tarian
palembang, tarian melayu, tarian aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari
yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini. Pada saat ini, tari – tari yang ada di Melayu saat
ini adalah :
1. Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)
Tari Makan Sirih,
biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu
atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang
melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.
2. Tari Makyong
2
Tarian ini adalah jenis
dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu.Makyong diperkirakan telah
ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali dipentaskan di pematang
sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh penari-penari
topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak.
3. Tari Zapin
Tari zapin telah lama
berkembang di banyak daerah di Indonesia dan salah satunya di Kepulauan Riau.
Tari ini banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat kandungan agama dan tata
nilai. Tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat mengikuti pukulan gendang
(marwas). Zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki namun kini penari
perempuan juga ditampilkan
4. Tari Joged Lambak
Tari Joged Lambak adalah
tarian yang kental dengan budaya Melayu. Gerak tariannya cenderung lemah
gemulai sementara lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget seperti
Serampang Laut, Tanjung Katung, dan Anak Kala. Alat musik yang digunakan antara
lain gendang, gong atau tetawak.
5. Tari Suku Melaut Teluk
Meranti
Tarian yang berpijak pada
tradisi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, khususnya Suku Laut di Kecamatan
Teluk Meranti yang biasa menggunakan Ambong sebagai alat untuk mengumpulkan dan
membawa Niau (Kelapa). Pada garapan tari ini digambarkan bahwa ambong sebagai
properti tari dapat dimainkan juga sesuai dengan kebiasaan masyarakat
memperlakukan ambong itu. Ambong dipikul, ambong dijunjung, ambong dihentak,
ambong digoyang, ambong digegar, ambong ditungkup.
6. Tari Manggar
Tari Manggar menceritakan mengenai Sejarah
Kota Pekanbaru, yaitu ditemukannya sebuah Kota yang bernama Sena yang kini
dikenal dengan nama Senapelan.
3
7. Rentak bulian
Rentak Bulian adalah salah satu cara
pengobatan yang berasal dari Suku Talang Mamak,Indragiri Hulu.Rentak Bulian ini
berasal dari kata Rentak dan Bulian,Rentak artinya merentak ata
melangkah,sedangkan Bulian adalah tempat singgah makhluk Bunian atau makhluk
halus dalam bahasa Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental
dengan unsur magis.
Tarian ini menggambarkan
bagaimana cara orang setempat untuk mengobati orang sakit dengan menggunakan
mantra-mantra yang dipimpin oleh seorang dukun dan dayang-dayang wanita.
Fungsi dari tarian Rentak
Bulian ini adalah : Sarana Pengobatan,Tolak Bala,Bertimbang Adat,Membuang sumbang,Mematikan
Tanah,Mengamankan binatang buas yang mengamuk,Mengangkat pimpinan yang
baru,Membuang pantang secara massal bagi masyarakat
8. Tari Olang-olang
Tari olang-olang adalah
tarian yang disukai puak Melayu Sakai. Tarian ini menceritakan bagaimana
seorang pemuda menemui dari gadis kayangan, lalu bercinta kasih, kemudian
hubungan cinta kasih tersebut putus karena sigadis melanggar pantangan.
Pantangan itu ialah gadis tersebut tidak
boleh menari. Tarian ini mengambil dari gerak burung elang yang sedang terbang.
tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Siak dan Merbau.
Itulah tadi tari – tari yang ada di Melayu, beberapa
tarian mungkin ada yang sudah sering kita lihat dan ada juga beberapa tarian
yang jarang kita lihat, bisa jadi tidak pernah. Seni Tari Tradisional Melayu
diturunkan turun menurun oleh nenek moyang kita. Dan juga, masyarakat melayu
yang lebih banyak tau banyak dengan tarian di Melayu ini biasanya didominasi
oleh masyarakat kampung, karena mereka belum tau teknologi dan kadang – kadang
ada juga yang tidak mau menerima teknologi saat ini, tetapi masyarakat bermodel
tersebut sudah jarang ditemui dan tidak banyak. Alhamduillah, dewasa ini,
masyaakat Melayu masih ada yang tau tentang tari – tari tradisional mereka.
Tetapi biasanya, kita hanya tau tarian – tarian yang umum saja. Adapun tarian
umum tradisional melayu yaitu :
a) Tari Tradisi
Persembahan Riau
Pada awalnya tari
persembahan di Riau terdiri dari beberapa variasi, namun pada sekitar tahun
1957 tari persembahan ini dibakukan dan lahirlah tari makan sirih.
4
Tari Makan Sirih kini menjadi
tari persembahan yang diciptakan oleh seniman-seniman Riau. Sosialisasi
Pembakuan Tari Persembahan ini dilakukan dengan tujuan agar dikenal oleh
lapisan masyarakat Riau pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Tari Makan Sirih dari Provinsi Riau adalah tarian bertema gembira dan menggunakan gerakan Tari Lenggang Patah Sembilan. Akantetapi, dalam Tari Makan Sirih hanya menggunakan dua gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah sembilan tunggal dan ganda, sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan ada tiga bagian gerakan.
Tarian Makan Sirih dari Riau ini diiringi musik khas Melayu yang rancak dengan diiringi pula oleh lagu berjudul Makan Sirih. Adapun kostum yang dilakukan oleh penari Makan sirih memakai busana adat khas Melayu, yakini celana, baju, dan kopiah untuk yang pria. Sedangkan yang perempuan Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga. Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.
Tari Makan Sirih dilakukan oleh pria dan wanita. Para penari Tari Makan Sirih wajib untuk memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu. Milsanya igal (menekannkan gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukan atau menayunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan), titi batang (berjalan dalam satu garis seolah meniti batang), gentam (menari sambil mengentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lain-lainnya. Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari makan sirih.
Tari Makan Sirih dari Provinsi Riau adalah tarian bertema gembira dan menggunakan gerakan Tari Lenggang Patah Sembilan. Akantetapi, dalam Tari Makan Sirih hanya menggunakan dua gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah sembilan tunggal dan ganda, sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan ada tiga bagian gerakan.
Tarian Makan Sirih dari Riau ini diiringi musik khas Melayu yang rancak dengan diiringi pula oleh lagu berjudul Makan Sirih. Adapun kostum yang dilakukan oleh penari Makan sirih memakai busana adat khas Melayu, yakini celana, baju, dan kopiah untuk yang pria. Sedangkan yang perempuan Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga. Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.
Tari Makan Sirih dilakukan oleh pria dan wanita. Para penari Tari Makan Sirih wajib untuk memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu. Milsanya igal (menekannkan gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukan atau menayunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan), titi batang (berjalan dalam satu garis seolah meniti batang), gentam (menari sambil mengentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lain-lainnya. Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari makan sirih.
b) Tari Zapin Tradisi Melayu Riau
Zapin masuk ke nusantara
sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi.
Tari Zapin adalah
khazanah tarian rumpun Melayu yang menghibur sekaligus sarat pesan agama dan
pendidikan. Tari zapin ini memiliki kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah
dari masa ke masa namun keindahannya tak lekang begitu saja.
Tarian Zapin ini tumbuh
dalam sejarahnya di beberapa tempat seperti Sumatera Utara, Jambi, Sumatera
Selatan, Sumatera Barat (Minang Kabau), Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Bengkulu, dan Jakarta (Betawi).
5
Nama tari zapin sedikit
berbeda di berbagai tempat, seperti di Nusa Tenggara dinamai dana-dani, di
Kalimantan bernama jepin, di Sulawesi disebut jippeg, di Jawa dinamakan zafin,
di Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu disebut dana, lalu di Maluku bernama
jepen, serta di Sumatera dan Riau dinamai zapin.
tradisional dari Riau ini diiringi oleh alat musik tradisional Riau yaitu Marwas dan Gambus. Tari zapin ini mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus. Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan. Ada sisipan pesan agama ada dalam syair lagunya.
Biasanya dalam tariannya
dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang,
pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. Awalnya tari zapin hanya ditarikan
penari lelaki tetapi seiring dengan perkembangan, penari perempuan juga
ditampilkan. Kadang juga tampil penari campuran laki-laki dengan perempuan.
Dahulu tari zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu menarikan tari zapin tersebut. Gerak dan ritme tari zapin merupakan media utama untuk mengungkapkan ekspresi penarinya. Darinya Anda dapat meresapi pengalaman kehidupan, peristiwa sejarah, dan keadaan alam yang menjadi sumber gerak dalam tari zapin.
Dahulu tari zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu menarikan tari zapin tersebut. Gerak dan ritme tari zapin merupakan media utama untuk mengungkapkan ekspresi penarinya. Darinya Anda dapat meresapi pengalaman kehidupan, peristiwa sejarah, dan keadaan alam yang menjadi sumber gerak dalam tari zapin.
Adapun kostum dan tata
rias para penari zapin lelaki mengenakan baju kurung cekak musang dan seluar,
songket, plekat, kopiah, dan bros. Sementara untuk penari perempuan berupa baju
kurung labuh, kain songket, kain samping, selendang tudung manto,
anting-anting, kembang goyang, kalung, serta riasan sanggul lipat pandan dan
conget.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keragaman tari tradisi menjadi salah
satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi disetiap daerah mempunyai fungsi sesuai
dengan pola kehidupan masyarakat daerah tersebut. Berdasarkan perannya dalam
kehidupan masyarakat, jenis tari dapat dikelompokan menjadi tari upacara, tari
hiburan dan tari tontonan. Setiap jenis tari tersebut mempunyai ciri-ciri
tertentu, baik dilihat dari tujuannya, kostumnya, maupun gerakanya.
Perkembangan seni tari di Indonesia
dewasa ini tergolong cukup berkembang . DAN sempat "mati suri " di
beberapa tahun belakangan ini , seni tari mulai digalakan kembali. salah
satunya di kegiatan extrakulikuer di sekolah . Hal tersebut sedikit banyak
membantu perkembangan dunia tari di Indonesia
Perkembangan seni tari tradisional
melayu saat ini masih bagus, walaupun generasi sekarang adalah generasi modern,
seni tadi tradisional melayu tetap
berkembang dimasyarakat. Kita tau bahwa di era modern ini sangatlah berpengaruh
pada semua hal termasuk seni tari. Perkembangan seni tari sangat utuh karena
diturunkan turun temurun oleh nenek moyang dan tidak pernah diabaikan
keberadaannya.
3.2 Saran
Sebagai seorang pelajar,
harusnya kita melestarikan seni tari tradisional, tidak hanya Melayu, tetapi se
nusantara. Dengan begitu, perkembangan seni tari tradisional bisa selalu utuh
ditangan kita dan boleh diturunkan kepada anak cucu kita nanti.
7
DAFTAR PUSTAKA
Darwin
Darwin.2012.Makalah Tari Melayu
http://tugassekolahmandiri.blogspot.co.id/2016/06/makalah-tari-melayu.html. Diakses pada tanggal 20
Januari 2018
Anonim.2015.Pengertisn
Seni Tari Jenis dan Macam
http://www.kamusjenius.com/2015/06/pengertian-seni-tari-jenis-dan-macam.html. Diakses pada tanggal 20
Januari 2018
Berlian
Novriendi.2016.Tari Melayu Riau
http://novriendi.blogspot.co.id/2016/04/makalah-tari-melayu-riau.html. Diakses pada tanggal 20
Januari 2018
Sumber lain :