Sunday, 8 April 2018

MAKALAH PERKEMBANGAN SENI TARI SENI BUDAYA KELAS X XI XII INDONESIA | CONTOH MAKALAH SINGKAT TARI


SENI BUDAYA
PERKEMBANGAN SENI TARI TRADISIONAL MELAYU

Guru Bidang Studi : Tuah Wahyu Fitrah, S.T., S.Pd

Disusun Oleh
KELOMPOK V
KELAS X PIA 3
1.   INDIANA NAMAUL HUSNAH ( NIS : 8567 )

2.    DANDI ( NIS : 8525 )  

3.      MARCITA WULAN TRI CAHYANI ( NIS : 8535 )

4.      PERA TIYA SARTIKA ( NIS : 8635 )

5.      SONIYA WATI ( NIS : 8679 )






KABUTAPEN KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2018


KATA PENGANTAR
                       
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul ”Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu”  dengan sebaik baiknya. Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih terutama kepada guru bidang studi Seni, yaitu Bapak Tuah Wahyu Fitrah, S.Pd dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas seni yang telah diberikan oleh  Bapak Tuah Wahyu Fitrah, S.Pd. Selain itu makalah ini juga di buat sebagai suatu kajian terhadap pengetahuan mengenai perkembangan seni tari. Dengan memaparkan materi antara lain : Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan serta saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini

                                                                                                          Tanjungbatu, 20 Januari 2018
                                                                                                          Penyusun,
                                                                                                         
                                                                                                         
                                                                                                          Kelompok  V







ii
DAFTAR ISI

                                                                                                                        Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................................  ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah ........................................................................  1
1.2              Rumusan Masalah ..................................................................................  1
1.3              Tujuan ....................................................................................................  1
BAB II            PEMBAHASAN
2.1       Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu.......................................... 2                  
BAB III          PENUTUP                
3.1       Kesimpulan ............................................................................................  7
3.2       Saran ......................................................................................................  7

DAFTAR PUSTAKA
                      













iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar  Belakang Masalah
Pengertian seni tari yaitu gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud musik pengiring tari mengatur gerakan penari serta menguatkan maksud yang mau di sampaikan.  Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.    Maka dari itu ada baiknya bagi  kita untuk mengetahui bagaimana perkembangan seni tari tradisional Melayu.

1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1         Bagaimanakah Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu?
1.3              Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan yang dapat kita capai adalah sebagai berikut :
1.3.1        Menjelaskan bagaimana Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu







1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Perkembangan Seni Tari Tradisional Melayu
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Tari tradisional indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian bali, tarian jawa, tarian sunda, tarian minangkabau, tarian palembang, tarian melayu, tarian aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Pada saat ini, tari – tari yang ada di Melayu saat ini adalah :
1.     Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)

Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

2.     Tari Makyong



2
Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu.Makyong diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali dipentaskan di pematang sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh penari-penari topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang,            dan      tetawak.

3. Tari Zapin

Tari zapin telah lama berkembang di banyak daerah di Indonesia dan salah satunya di Kepulauan Riau. Tari ini banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat kandungan agama dan tata nilai. Tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat mengikuti pukulan gendang (marwas). Zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki namun kini penari perempuan juga ditampilkan

4. Tari Joged Lambak
Tari Joged Lambak adalah tarian yang kental dengan budaya Melayu. Gerak tariannya cenderung lemah gemulai sementara lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget seperti Serampang Laut, Tanjung Katung, dan Anak Kala. Alat musik yang digunakan antara lain gendang, gong atau tetawak.

5. Tari Suku Melaut Teluk Meranti
Tarian yang berpijak pada tradisi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, khususnya Suku Laut di Kecamatan Teluk Meranti yang biasa menggunakan Ambong sebagai alat untuk mengumpulkan dan membawa Niau (Kelapa). Pada garapan tari ini digambarkan bahwa ambong sebagai properti tari dapat dimainkan juga sesuai dengan kebiasaan masyarakat memperlakukan ambong itu. Ambong dipikul, ambong dijunjung, ambong dihentak, ambong digoyang, ambong digegar, ambong ditungkup.

6. Tari Manggar
 Tari Manggar menceritakan mengenai Sejarah Kota Pekanbaru, yaitu ditemukannya sebuah Kota yang bernama Sena yang kini dikenal dengan nama Senapelan.

3

7. Rentak bulian
 Rentak Bulian adalah salah satu cara pengobatan yang berasal dari Suku Talang Mamak,Indragiri Hulu.Rentak Bulian ini berasal dari kata Rentak dan Bulian,Rentak artinya merentak ata melangkah,sedangkan Bulian adalah tempat singgah makhluk Bunian atau makhluk halus dalam bahasa Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan unsur magis.
Tarian ini menggambarkan bagaimana cara orang setempat untuk mengobati orang sakit dengan menggunakan mantra-mantra yang dipimpin oleh seorang dukun dan dayang-dayang wanita.
Fungsi dari tarian Rentak Bulian ini adalah : Sarana Pengobatan,Tolak Bala,Bertimbang Adat,Membuang sumbang,Mematikan Tanah,Mengamankan binatang buas yang mengamuk,Mengangkat pimpinan yang baru,Membuang pantang secara massal bagi masyarakat

8.      Tari Olang-olang
Tari olang-olang adalah tarian yang disukai puak Melayu Sakai. Tarian ini menceritakan bagaimana seorang pemuda menemui dari gadis kayangan, lalu bercinta kasih, kemudian hubungan cinta kasih tersebut putus karena sigadis melanggar pantangan. Pantangan itu  ialah gadis tersebut tidak boleh menari. Tarian ini mengambil dari gerak burung elang yang sedang terbang. tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Siak dan Merbau.

            Itulah tadi tari – tari yang ada di Melayu, beberapa tarian mungkin ada yang sudah sering kita lihat dan ada juga beberapa tarian yang jarang kita lihat, bisa jadi tidak pernah. Seni Tari Tradisional Melayu diturunkan turun menurun oleh nenek moyang kita. Dan juga, masyarakat melayu yang lebih banyak tau banyak dengan tarian di Melayu ini biasanya didominasi oleh masyarakat kampung, karena mereka belum tau teknologi dan kadang – kadang ada juga yang tidak mau menerima teknologi saat ini, tetapi masyarakat bermodel tersebut sudah jarang ditemui dan tidak banyak. Alhamduillah, dewasa ini, masyaakat Melayu masih ada yang tau tentang tari – tari tradisional mereka. Tetapi biasanya, kita hanya tau tarian – tarian yang umum saja. Adapun tarian umum tradisional melayu yaitu :

a) Tari Tradisi Persembahan Riau
Pada awalnya tari persembahan di Riau terdiri dari beberapa variasi, namun pada sekitar tahun 1957 tari persembahan ini dibakukan dan lahirlah tari makan sirih. 


4
Tari Makan Sirih  kini menjadi tari persembahan yang diciptakan oleh seniman-seniman Riau. Sosialisasi Pembakuan Tari Persembahan ini dilakukan dengan tujuan agar dikenal oleh lapisan masyarakat Riau pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Tari Makan Sirih dari Provinsi Riau adalah tarian bertema gembira dan menggunakan gerakan Tari Lenggang Patah Sembilan. Akantetapi, dalam Tari Makan Sirih hanya menggunakan dua gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah sembilan tunggal dan ganda, sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan ada tiga bagian gerakan.
Tarian Makan Sirih dari Riau ini diiringi musik khas Melayu yang rancak dengan diiringi pula oleh lagu berjudul Makan Sirih. Adapun kostum yang dilakukan oleh penari Makan sirih memakai busana adat khas Melayu, yakini celana, baju, dan kopiah untuk yang pria. Sedangkan yang perempuan Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga. Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.

            Tari Makan Sirih dilakukan oleh pria dan wanita. Para  penari Tari Makan Sirih wajib untuk memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu. Milsanya igal (menekannkan gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukan atau menayunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan), titi batang (berjalan dalam satu garis seolah meniti batang), gentam (menari sambil mengentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lain-lainnya. Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari makan sirih.

b)  Tari Zapin Tradisi Melayu Riau
Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi.
Tari Zapin adalah khazanah tarian rumpun Melayu yang menghibur sekaligus sarat pesan agama dan pendidikan. Tari zapin ini memiliki kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah dari masa ke masa namun keindahannya tak lekang begitu saja.
Tarian Zapin ini tumbuh dalam sejarahnya di beberapa tempat seperti Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat (Minang Kabau), Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bengkulu, dan Jakarta (Betawi).


5
Nama tari zapin sedikit berbeda di berbagai tempat, seperti di Nusa Tenggara dinamai dana-dani, di Kalimantan bernama jepin, di Sulawesi disebut jippeg, di Jawa dinamakan zafin, di Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu disebut dana, lalu di Maluku bernama jepen, serta di Sumatera dan Riau dinamai zapin.

 tradisional dari Riau ini diiringi oleh alat musik tradisional Riau yaitu Marwas dan Gambus.  Tari zapin ini mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus. Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan. Ada sisipan pesan agama ada  dalam syair lagunya.

Biasanya dalam tariannya dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. Awalnya tari zapin hanya ditarikan penari lelaki tetapi seiring dengan perkembangan, penari perempuan juga ditampilkan. Kadang juga tampil penari campuran laki-laki dengan perempuan.
Dahulu tari zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu menarikan tari zapin tersebut. Gerak dan ritme tari zapin merupakan media utama untuk mengungkapkan ekspresi penarinya. Darinya Anda dapat meresapi pengalaman kehidupan, peristiwa sejarah, dan keadaan alam yang menjadi sumber gerak dalam tari zapin.

Adapun kostum dan tata rias para penari zapin lelaki mengenakan baju kurung cekak musang dan seluar, songket, plekat, kopiah, dan bros. Sementara untuk penari perempuan berupa baju kurung labuh, kain songket, kain samping, selendang tudung manto, anting-anting, kembang goyang, kalung, serta riasan sanggul lipat pandan dan conget.








                                                                     


6

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keragaman tari tradisi menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi disetiap daerah mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan masyarakat daerah tersebut. Berdasarkan perannya dalam kehidupan masyarakat, jenis tari dapat dikelompokan menjadi tari upacara, tari hiburan dan tari tontonan. Setiap jenis tari tersebut mempunyai ciri-ciri tertentu, baik dilihat dari tujuannya, kostumnya, maupun gerakanya.
Perkembangan seni tari di Indonesia dewasa ini tergolong cukup berkembang . DAN sempat "mati suri " di beberapa tahun belakangan ini , seni tari mulai digalakan kembali. salah satunya di kegiatan extrakulikuer di sekolah . Hal tersebut sedikit banyak membantu perkembangan dunia tari di Indonesia 
Perkembangan seni tari tradisional melayu saat ini masih bagus, walaupun generasi sekarang adalah generasi modern, seni tadi tradisional melayu  tetap berkembang dimasyarakat. Kita tau bahwa di era modern ini sangatlah berpengaruh pada semua hal termasuk seni tari. Perkembangan seni tari sangat utuh karena diturunkan turun temurun oleh nenek moyang dan tidak pernah diabaikan keberadaannya.

3.2 Saran
            Sebagai seorang pelajar, harusnya kita melestarikan seni tari tradisional, tidak hanya Melayu, tetapi se nusantara. Dengan begitu, perkembangan seni tari tradisional bisa selalu utuh ditangan kita dan boleh diturunkan kepada anak cucu kita nanti.














7

DAFTAR PUSTAKA

Darwin Darwin.2012.Makalah Tari Melayu

Anonim.2015.Pengertisn Seni Tari Jenis dan Macam

Berlian Novriendi.2016.Tari Melayu Riau

Sumber lain :


No comments:

Post a Comment