TEORI PEMBANGUNAN MANUSIA
Scroll ke bawah untuk menemukan link downloa
Scroll ke bawah untuk menemukan link downloa
Makalah
JURUSAN PERPOLISIAN
TATA PAMONG
FAKULTAS HUKUM TATA
PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI
LOMBOK TENGAH
2019
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Teori Pembangunan Manusia” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan
disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembangunan yang
telah ditugaskan kepada penulis sekaligus bertujuan menambah wawasan
mengenai teori pembaunan manusia. Makalah ini telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatannya. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih terutama
kepada Dosen
Teori Pembangunan Bapak Dr. H. L. Muh. Danial, MT dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis meminta
maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritikan serta saran sehingga penulis dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini.
Praya,
Oktober 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.........................................................................................
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................
1.3
Tujuan .....................................................................................................
1.4
Manfaat ...................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................
3.1
Proses Terbentunya Teori Pembangunan Manusia
..................................
3.2 Perkembangan Teori Pembangunan Manusia...........................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
4.1
Kesimpulan..............................................................................................
4.2
Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
kehidupan sehari-hari, istilah pembangunan sangat sering digunakan dalam
berbagai bidang. Pembangunan sering kali dikait-kaitkan dengan bidang ekonomi,
bidang politik, mental, tata negara, dan bisang-bidang lainnya. Istilah ini
sering kali dikait-kaitkan dengan perubahan ke arah yang lebih baik ataupun
perubahan hal-hal lama ke berbagai hal baru. Menurut Mohammad Ali, pembangunan
merupakan setiap upaya yang dikerjakan secara terencana untuk melaksanakan
perubahan yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki dan menaikkan taraf
hidup, kesejahteraan, dan kualitas manusia. Bisa daiartikan bahwa pembangunan
manusia adalah perubahan proses perluasan pilihan bagi penduduk (a process of
enlarging the people's choices) dengan tujuan utama menciptakan lingkungan yang
memungkinkan manusia untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan
kehidupan yang produktif.
Keberhasilan
pembangunan, khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial dengan
melihat seberapa besar permasalahan yang palingmendasar di masyarakat dapat
teratasi . Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan dan penegakan demokrasi. Namun
persoalannya adalah capaian pembangunanmanusia secara parsial sangat bervariasi
dimana beberapa aspek pembangunantertentu berhasil dan beberapa aspek
pembangunan lainnya gagal.
Untuk itu
peningkatan mutu sumber daya manusia adalah suatu keharusanyang tidak hanya
bertumpu pada pemerintahan namun semua pihak baik keluarga dan masyarakat
secara kelompok berkepentingan lainnya. Peningkatan kualitas pembangunan
manusia memerlukan upaya sistematis sehingga pemerintah harus merintegrasikan dalam segala aspek
kehidupa seperti ekonomi, pendidikan,kesehatan, politik, budaya dan kehidupan
sosial lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana teori pembangunan manusia?
1.2.2
Bagaimana indeks pengukuran teori pembangunan manusia?
1.2.3
Bagaiamana cara mencapai tujuan dari teori pembangunan
manusia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan sebagai
berikut:
1.3.1
Mendeskripsikan teori pembangunan manusia
1.3.2
Mendeskripsikan pengukuran pencapaian teori pembangunan
manusia
1.3.3
Mendeskripsikan cara mencapai tujuan pembangunan manusia
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas didapatkan Manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Menambah wawasan dan pengetahuan mengenaI perkembangan teori pembangunan manusia
1.4.2 Sebagai sumber referensi dalam
kegiatan belajar mengajar bagi praja ataupun dosen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia memandang program pembangunan yang
dirancang bercirikan “of, for and by people”. Maksud dari ciri-ciri
ini adalah sebagai berikut: Pertama, tentang penduduk (of
people), yakni pemberdayaan penduduk yang diupayakan melalui investasi
bidang-bidang pendidikan kesehatan, dan pelayanan sosial dasar lainnya; kedua,
untuk penduduk (for people), yakni pemberdayaan penduduk yang
diupayakan melalui penciptaan peluang kerja dan perluasan peluang berusaha
(dengan cara memperluas kegiatan ekonomi suatu wilayah); ketiga,
oleh penduduk (by people), yakni pemberdayaan penduduk yang dapat
meningkatkan harkat dan martabat melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan di segala bidang. Dalam hal ini berarti menyangkut pengambilan
keputusan dalam proses pembangunan.
Dalam UNDP
(United Nations Development Programme), pembangunan manusia adalah suatu proses
untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“aprocess of enlarging people’s
choices”). Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya
mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam konsep pembangunan
manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sudut
manusianya, bukan hanya dari pertumbuhan ekonominya.
Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human Development Report, 1995:103), sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia adalah :
Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human Development Report, 1995:103), sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia adalah :
·
Pembangunan harus mengutamakan
penduduk sebagai pusat perhatian.
·
Pembangunan dimaksudkan untuk
memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan
pendapatan mereka. Oleh karena itu konsep pembangunan manusia harus terpusat
pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja.
·
Pembangunan manusia memperhatikan
bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga
dalam upayaupaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara optimal.
·
Pembangunan manusia didukung oleh
empat pilar pokok, yaitu: produktifitas,
pemerataan,
kesinambingan, dan pemberdayaan
·
Pembangunan
manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis
pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Berdasarkan konsep tersebut, penduduk di
tempatkan sebagai tujuan akhir sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai
sarana untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan
manusia, ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu:
1.
Produktifitas,
Penduduk harus meningkatkan produktifitas dan partisipasi penuh dalam proses
penciptaan pendapatan dan nafkah. Sehingga pembangunan ekonomi merupakan bagian
dari model pembangunan manusia.
2.
Pemerataan
penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap sumber
daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk
memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil
manfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif
yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
3.
Kesinambungan
akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya
untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan
lingkungan selalu diperbaharui.
4.
Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan
menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta untuk berpartisipasi dan
mengambil keputusan dalam proses pembangunan.
Sebenarnya paradigma pembangunan manusia tidak
hanya berhenti sampai di sana. Pilihan-pilihan tambahan yang dibutuhkan dalam
masyarakat luas seperti kebebasan politik,ekonomi dan sosial, sampai kesempatan
untuk menjadi kreatif dan produktif, dan menikmati kehidupan yang sesuai dengan
harkat pribadi dan jasmani.
2.2 Indeks
Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human
Development Index (HDI)
adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan
untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi
terhadap kualitas hidup.
Konsep pembangunan manusia diukur
dengan menggunakan pendekatan tiga dimensi dasar manusia, yaitu umur panjang
dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Dimensi umur panjang dan
sehat diwakili oleh indikator harapan hidup saat lahir. Dimensi pengetahuan
diwakili oleh indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
Sementara itu, dimensi standar hidup layak diwakili oleh pengeluaran per
kapita. Pilihan-pilihan yang dimaksud UNDP
mencakup hidup lama dan sehat, dapat mengakses ilmu pengetahuan, serta
kemampuan untuk mengakses sumberdaya dengan tujuan kehidupan sejahtera.
Setiap
komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum dengan skala 0-1
ataupun 0-100. Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, dalam arti semakin
mendekati nilai 100, maka semakin bagus tingkat pembangunan manusia di daerah
tersebut”.
IPM tidak diinterpetasikan dengan persentase. Jika
suatu provinsi memiliki IPM 65 tidak dibaca 65%, karena merupakan indeks. Kriteria
IPM suatu daerah
§ IPM rendah,jika IPM < 50
§ IPM sedang,jika 50 < IPM < 80
§ IPM tinggi,jika IPM > 80
Rumus yang digunakan
sebagai berikut.
Dimensi
Kesehatan
Keterangan:
I: indeks komponen
AHH: angka harapan hidup
AHHmin: angka harapan hidup terendah
AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi
Dimensi Pendidikan
Keterangan:
I: indeks komponen
HLS: harapan lama sekolah
HLSmin: harapan lama sekolah terendah
HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi
Keterangan:
I: indeks komponen
RLS: rata-rata lama sekolah
RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah
RLSmaks: rata-rata lama sekolah
tertinggi
I: indeks komponen
HLS: harapan lama sekolah
RLS: rata-rata lama sekolah
Dimensi Pengeluaran
Keterangan:
I: indeks komponen
In: indeks komponen
pengeluaranmin: pengeluaran terendah
pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi
Cara menghitung Indeks Pembangunan Manusia
x 100
Keterangan:
IPM: indeks pembangunan manusia
I: indeks komponen
2.3 Faktor
Penghambat Pembangunan Manusia
a. Sumber daya manusia
SDM yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah
menghambat pembangunan.Hal itu dapat menyebabkan produktivitas manusia rendah
padahal sdm berkualitas sangat penting dan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi
(disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga menentukan
keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah
penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil
produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas
yang ada.
b. Sumber Daya Modal (investasi)
Investasi di Indonesia masih rendah padahal modal sangat dibutuhkan manusia
untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan
untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.Investasi
merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi tersebut, investasi
pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.
Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan perekonomian,
setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan
investasi.
Penyebab
perlambatan investasi
1. Prosedur perijinan investasi yang panjang dan mahal
Prosedur
yang panjang dan berbelit mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang dapat
menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dimanfaatkan, baik untuk
kepentingan perusahaan, kepentingan nasional, maupun kepentingan daerah dalam
rangka menciptakan lapangan kerja.
2. Rendahnya kepastian hukum
Kepastian hukum merupakan landasan bagi investor dalam perencanaan
investasi dan operasional. Namun demikian kepastian hukum masih belum memadai,
hal ini tercermin dari:
a. Lambatnya
perumusan peraturan dan perundangan;
b. Lemahnya
penegakan hukum;
c. Banyaknya
tumpang tindih kebijakan antar pusat dan daerah dan antar sektor;
kesimpangsiuran pemahaman kewenangan dan keragaman kebijakan investasi antara
pemerintah pusat dan daerah serta antardaerah;
3. Kurang menariknya insentif investasi.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia relatif
tertinggal dalam memberikan insentif investasi, antara lain insentif
perpajakan, kemudahan perijinan dan pengadaan tanah/penyediaan lahan untuk
menarik penanaman modal di Indonesia.
4. Kualitas SDM kurang memadai
Kemampuan SDM yang relatif rendah
belum mampu mendukung pengembangan manufaktur yang berbasis teknologi tinggi
dan potensi daerah.
5. Terbatasnya kapasitas infrastruktur.
Kurang bergairahnya iklim investasi disebabkan oleh dukungan
infrastruktur yang belum memadai.
6. Kurang terjaminnya Keamanan
Jaminan keamanan yang kurang
kondusif berpengaruh terhadap iklim investasi.
7. Data dan informasi belum memadai
Belum memadainya ketersediaan
data dan informasi yang akurat dalam mendukung penataan ruang untuk investasi
c. Teknologi Yang Masih Rendah
Penggunaan teknologi yang rendah menyebabkan ketidakefesien dan
produktifitas yang rendah.Secara umum dapat dikatakan bahwa makin tinggi
teknologi yang digunakan maka makin besar kemampuannya untuk memperbesar
tingkat produksi dan mempercepat pembangunan ekonomi.Jadi dapat dikatakan salah
satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun suatu perekonomian adalah
dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau tepat guna.
d. Perkembangan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar tapi
tidak berkualitas karena tidak disertai pendidikan terjadilah masyarakat yang
tidak produktif dapat menjadi beban bagi pembanguan.di dasari bahwa pertumbuhan
penduduk yang terlalu cepat akan memicu pengangguran di masa akan dating dan
produktifitas masyarakat rendah.Hal ini akan menurunkan tingkat pendapatan
perkapita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencapaian pembangunan manusia tidak terlepas dari seberapa besar kualitas manusia di suatu
wilayah. Indikator yang bisa mengukur kualitas manusia disuatu daerah yaitu
dengan cara Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indikator yang di
gunakan untuk mengukur salah satu aspek penting yang berkaitan dengan kualitas
dari hasil pembangunan ekonomi, yakni derajat perkembangan manusia. IPM
mempunyai tiga unsur yaitu kesehatan, pendidikan yang dicapai, dan standar
kehidupan atau sering disebut ekonomi. Jadi ketiga unsur ini sangat penting
dalam menentukan tingkat kemampuan suatu provinsi untuk meningkatkan IPMnya.
Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling memengaruhi satu
sama yang lainnya.
Dalam pembangunan manusia juga memiliki beberapa faktor penghambat seperti SDM
yang belum memadai, kurangnya modal, pendidikan yang minim, teknologi yang
masih terbelakang dan lain sebagianya.
3.2 Saran
Pembangunan manusia seharusnya dilakukan
seefektif dan seefisien mungkin. Dengan adanya indeks pembangunan manusia
pemerintah diharapkan dapat memantau perkembangan kualitas sumber daya manusia
sehingga dapat menentukan pembentukan kebijakan dan program untuk pembangunan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-manusia.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2019
Sutiyanto, Didik. https://trimongalah.wordpress.com/2016/02/04/konsepdan-kebijakan-pembangunan-manusia/. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2019
http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.com/2012/11/faktor-penghambat-pembangunan-indonesia.html. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2019
UNDP. (2014). Human
Development Indeks Trend 1980-2013., dari http : // www.hdr.undp.org. Diakses tanggal 25 Oktober 2019
Maryam, Ana.https://matahariku1.wordpress.com/2009/08/12/pembangunan-manusia-pertumbuhan-ekonomi-memungut-celah-dialektik/. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2019
karena tidak bisa ditampilan rumus perhitungan IPMnya, bisa download filenya dengan mengklik tombol download dibawah sini
>>>>>>DOWNLOAD<<<<<
Semoga bermanfaat :)
#makalahindekspembangunanmanusia
#indekspembangunanmanusia
#teoripembangunanmanusia
#pengukuranindekspembangunanmanusia
#caramencapaitujuanpembangunanmanusia
Semoga bermanfaat :)
#makalahindekspembangunanmanusia
#indekspembangunanmanusia
#teoripembangunanmanusia
#pengukuranindekspembangunanmanusia
#caramencapaitujuanpembangunanmanusia